Metode
Diskusi Terbimbing
a. Pengertian
Metode Diskusi Terbimbing
Di dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari, tentu saja seorang guru selalu ingin agar ia berhasil dalam
mengajarkan semua ilmu pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang diajarkan
kepada siswa-siswanya sehingga dapat dimengerti, diingat dan direproduksi oleh siswa-siswanya.
Bukanlah pekerjaan yang mudah
untuk memperoleh hasil mengajar seperti yang dicita-citakan. Siswa-siswa
bukanlah sehelai kertas putih yang dapat ditulisi semau penulis atau seperti
botol kosong yang dapat diisi air sekehendak sipengisi. Karena mengajarkan
suatu bahan pelajaran dengan baik dibutuhkan dari guru suatu usaha
pengorganisasian yang matang dari semua komponen dari suatu situasi mengajar.
Komponen-komponen itu antara lain : tujuan, materi, metode, mengajar, alat
pelajaran dan evaluasi. Dalam segala kegiatan mengajar komponen metode
memainkan peranan yang penting. Tanpa metode mengajar yang tepat seluruh proses
dan hasil belajar akan sia-sia belaka.
Sebelum kita membahas pengertian
metode diskusi terbimbing, ada baiknya kita mengemukakan dahulu pengertian
metode mengajar itu sendiri.
Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan
bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar
mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar merupakan sarana atau alat untuk
mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk
mencapai tujuan belajar (Hasibuan, 2000: 3).
Hakekat pengajaran pada
kenyataannya bahwa pada pihak guru, kita lihat usaha untuk menimbulkan
perubahan pada siswa sedangkan pada pihak siswa kita lihat suatu keinginan
untuk berubah atau mengubah diri. Oleh sebab itulah maka pengetahuan tentang
metode-metode mengajar atau yang disebut metode pengajaran sangat diperlukan oleh
para pendidik. Berhasil tidaknya siswa belajar sangat tergantung pada tepat
tidaknya metode mengajar yang dipergunakan oleh guru
Menurut
Sanjaya (2008: 154) metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan.
Selanjutnya Fathurrahman
(2007: 179) mengatakan bahwa:
Metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa)
untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpul-kan pendapat, membuat
kesimpulan atau penyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.
Kegiatan belajar mengajar
dengan menggunakan metode diskusi benar-benar beralih dari guru kepada siswa.
Di dalam metode diskusi siswa-siswa mendapat tempat yang wajar dalam kehidupan
sekolah. Demikian pula fungsi guru sebagai pendidik, akan lebih memperoleh
tempatnya disamping sebagai seorang yang menyampaikan suatu bahan pelajaran
kepada siswa-siswanya.
Suasana kehidupan di dalam
kelas akan terasa sebagai suatu kehidupan yang nyata. Siswa tidak hanya menjadi
pendengar atau yang ditanyai saja. Arus komunikasi tidak hanya datang mengalir
dari pihak guru kepada siswa, melainkan merupakan arus lalu lintas pembicaraan
dengan siswa.
Selanjutnya menurut Mulyono (2003:184)
diskusi terbimbing adalah :
Merupakan cara mengajar dalam pembahasan dan
penyajian materinya melalui pemberian problema atau pertanyaan masalah yang
harus dijawab/diselesaikan berdasarkan pendapat atau keputusan secara bersama.
Menurut Karo-Karo (1984) dalam
situs internet www.diskusi terbimbing.com diakses
tanggal 7 Mei 2010 bahwa :
Metode diskusi terbimbing adalah suatu cara
penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan siswa atau kelompok pelajar
melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencapai kebenaran dalam rangka mewujudkan
tujuan pengajaran.
Dengan model diskusi ini
berarti ada proses interaksi antara dua atau lebih indVIidu yang terlibat
saling tukar menukar pengalaman, maupun informasi, untuk memecahkan masalah.
Pelaksanaan model diskusi dalam proses belajar mengajar akan dapat mempertinggi
partisipasi siswa secara indVIidual dan mengembangkan rasa sosial.
Berdasarkan beberapa pendapat
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode diskusi terbimbing adalah salah
satu cara yang digunakan seorang guru dalam menyajikan bahan pelajaran dengan
pemberian masalah atau problem yang harus dijawab atau diselesaikan berdasarkan
pendapat atau keputusan secara bersama.
b. Manfaat,
kelebihan dan kekurangan metode diskusi
1). Manfaat
metode diskusi
Manfaat metode diskusi antara
lain untuk:
a) Melatih siswa
agar berani mengemukakan pendapat di muka umum secara sistematis, menentukan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, bertindak konsisten dan konsekuen
dengan hal-hal yang telah diputuskan, serta dapat mengembangkan hal-hal yang
telah diperoleh sekarang ke arah yang lebih sempurna.
b) Merangsang
siswa agar lebih bersedia menggali, memahami, dan mencari alternatif-alternatif
pemecahan masalah yang sedang didiskusikan.
c) Memberi
kesempatan kepada para pelajar untuk lebih mempelajari hubungan antara manusia
dan mengembangkan diri ke arah wawasan pribadi secara mantap.
d) Mengembangkan
diri siswa sehingga menjadi lebih alih dan cakap untuk mengelola bidang-bidang
kegiatan yang sesuai dengan kemampuannya.
e) Lebih
memahami orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh
yang bersangkutan (Fathurrahman, 2007: 182).
Berdasarkan pendapat di
atas dapat dilihat bahwa metode diskusi sangat bermanfaat untuk mengembangkan,
merangsang dan melatih siswa agar berani mengemukakan pendapat, dan memahami
orang lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
2). Kelebihan-kelebihan
metode diskusi
a) Melibatkan
siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar.
b) Memupuk kepercayaan kepada diri sendiri
c) Mengembangkan
berbagai pendapat dari berbagai sumber
d) Menghasilkan
pandangan baru
e) Memudahkan
pencapaian tujuan
f) Melatih siswa
belajar bertukar pikiran dan berfikir secara terarah
g) Memupuk
sikap toleran, mau menerima dan memberi
h) Mengembangkan
kebebasan intelek siswa
i) Memberi
kesempatan kepada mereka untuk menjalin hubungan atau kerjasama berikutnya
(Fathurrahman, 2007: 183).
3). Kelemahan-kelemahan
metode diskusi
Kelemaham metode diskusi
adalah:
a) Hasil
diskusi tidak bisa dicapai dengan baik, sebab diskusi menyimpang dari pokok
bahasan.
b) Diskusi
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika peserta tidak mempunyai latar
belakang pengetahuan tentang masalah yang didiskusikan.
c) Diskusi
tidak akan melibatkan segenap peserta bila pemimpin kurang bijaksana.
d) Diskusi
mungkin dikuasai atau diambil alih oleh orang-orang tertentu saja (Sanjaya,
2008: 155).
Bertolak dari pendapat
di atas dapat dilihat bahwa metode diskusi disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan
metode diskusi dapat melatih belajar bertukar pikiran, namun diskusi tidak
dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika peserta tidak mempunyai latar
belakang pengetahuan tentang masalah yang didiskusikan. Metode diskusi dapat
mengembangkan berbagai pendapat dari berbagai sumber akan tetapi diskusi tidak
bisa dicapai dengan baik, jika diskusi menyimpang dari pokok bahasan.
c. Langkah-langkah
penggunaan metode diskusi kelompok
Sanjaya (2008: 156)
mengemukakan langkah-langkah penggunaan metode diskusi kelompok adalah:
1) Guru
mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan
seperlu-nya mengenai cara-cara pemecahannya. Dapat pula pokok masalah yang akan
didiskusikan itu ditentukan bersama-sama oleh guru dan siswa. Yang penting
judul atau masalah yang akan didiskusikan itu harus dirumuskan sejelas-jelasnya
agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap siswa.
2) Dengan
pimpian guru para siswa membentuk kelompo-kelompok diskusi, memilih pimpinan
diskusi (Ketua, sekretaris (pencatat), pelapor (kalau perlu), mengatur tempat
duduk, ruangan, sarana dan sebagainya). Pimpinan diskusi sebaiknya berada di
tangan siswa yang:
a. Lebih memahami/menguasai masalah yang akan
didiskusikan.
b. Berwibawa dan disenangi oleh teman-temannya
c. Berbahasa baik dan lancar bicaranya
d. Dapat bertindak tegas, adil dan demokratis
Tugas pimpinan
diskusi antara lain ialah:
a. Pengatur dan pengarah acara diskusi
b. Pengatur lalu lintas percakapan
c. Penengah dan penyimpul berbagai pendapat
3) Para siswa berdiskusi di dalam kelompoknya
masing-masing, sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang
lain (kalau ada lebih dari satu kelompok) menjaga ketertiban serta memberikan
dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi
aktif dan agar diskusi berjalan lancar. Setiap anggota kelompok harus tahu
persis apa yang akan didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi. Diskusi
harus berjalan dalam suasana bebas, setiap anggota harus tahu bahwa hak
bicaranya sama.
4) Kemudian
tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasilnya yang dilaporkan itu
ditanggapi oleh semua siswa (terutama dari kelompok lain). Guru memberi ulasan
atau penjelasan terhadap laporan-laporan tersebut.
5) Akhirnya
para siswa mencatat hasil (hasil-hasil) diskusi, dan guru mengumpulkan laporan
hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok sesudah para siswa mencatatnya untuk file
kelas.
Berdasarkan langkah-langkah
yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa dalam
penggunaan metode diskusi kelompok kita harus menerapkan langkah-langkah metode
diskusi kelompok agar tujuan yang kita harapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar